Rabu, 02 Mei 2012

JENIS JENIS KARANGAN BERDASARKAN PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI KARANGAN 1. Karangan Narasi Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu. Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi. Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci contoh jenis karangan narasi : Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut danterikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka padakeluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan Tuan Hasansaling berlomba menyambut kedatangan Nyonya Marta 2. Karangan Deskripsi Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri. Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu b. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan c. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis contoh jenis karangan deskripsi : Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil takmembuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanyaberalih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak mengisikitelinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut. Lautyang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengahmenepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia benci laut!Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal 3. Karangan Eksposisi Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal. Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi a. Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual) c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu contoh kanrangan eksposisi Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM. 4. Karangan Persuasi Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit. Contoh Karangan Persuasi Banyak orang yang meremehkan sampah. Bahkan, tidak terpikirkan hal yang akan ditimbulkannya. Walaupun tempat sampah banyak disesidakan, tetapi kepedualian seseorang terhadap sampah sangat kurang. Sebagai siswa, kamu sebaiknya menyadari dan memiliki sikap peduli terhadap sampah. Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempat sampah. 5. Karangan Argumentasi Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata. Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga kebenaran itu diakui oleh pembaca b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar c. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian contoh jenis karangan argumentasi : Menyetop bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurna. Tembakan kaki kanan dan kiritepat arahnya dan keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper lawan. Bola seolah-olahmenurut kehendaknya. Larinya cepat bagaikan kijang. Lawan sukar mengambil bola dari kakinya. Operanbolanya tepat dan terarah


 1. Karangan Narasi
     Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian
     peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu.
     Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
      perjalanan, biografi, otobiografi.

    Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi
    a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
    b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang
         menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
    c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
    d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

contoh jenis karangan narasi :
Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak bersandar lesu. Tangannya dibalut danterikat ke leher. Mobil berhenti di depan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka padakeluar rumah menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara bawahan Tuan Hasansaling berlomba menyambut kedatangan Nyonya Marta

2.    Karangan Deskripsi
        Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan
        atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat,
        mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi
     a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
     b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman
           pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,
           merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu
           objek yang  dideskripsikan
     c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil
           objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia,
           dan hal yang dipersonifikasikan
     d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode
           realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau
           sikap penulis

contoh jenis karangan deskripsi :
Gadis kecil itu. Ia terus memandangi lautan yang biru. Gulungan riak-riak kecil takmembuatnya bergeming. Hembusan hawa pantai nan panas, tak membuat matanyaberalih dari laut. Air pantai terus menyapu lembut kulit kakinya. Deburan suara ombak mengisikitelinganya. Hari itu langit tak berawan. Ia terus memandangi laut. Lautyang semakin biru sampai ambang cakrawala.Ia memandangi nelayan yang tengahmenepi. Memandangi pulau kecil nan jauh di seberang sana. Ia benci laut!Gadis itu benci laut, karena di sanalah kedua orang tuanya meninggal

 3.  Karangan Eksposisi
        Karangan Eksposisi adalah bentuk karangan yang
        memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,
        memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.

       Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi
        a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
        b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi
              (data faktual)
        c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan
              kehendak
        d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif
              terhadap fakta yang ada
        e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau
              tentang proses kerja sesuatu

contoh kanrangan eksposisi
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
4.  Karangan Persuasi
      Karangan Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk
      membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau
      ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
Contoh Karangan Persuasi


Banyak orang yang meremehkan sampah. Bahkan, tidak terpikirkan hal yang akan ditimbulkannya. Walaupun tempat sampah banyak disesidakan, tetapi kepedualian seseorang terhadap sampah sangat kurang. Sebagai siswa, kamu sebaiknya menyadari dan memiliki sikap peduli terhadap sampah. Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempat sampah.

5.  Karangan Argumentasi
      Karangan Argumentasi adalah karangan yang isinya
      bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca
      terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
      alasan, bukti, dan contoh nyata.

      Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi
      a.    Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
             gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
             diakui oleh pembaca
      b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
             grafik, tabel, gambar
     c.    Dalam argumentasi pengarang berusaha
             mengubah sikap, pendapat atau pandangan
             pembaca
     d.    Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
             menghindarkan keterlibatan emosi dan 
             menjauhkan subjektivitas
      e.   Dalam membuktikan kebenaran pendapat
             pengarang, kita dapat menggunakan
             bermacam-macam pola pembuktian

contoh jenis karangan argumentasi :
Menyetop bola dengan dada dan kaki dapat ia lakukan secara sempurna. Tembakan kaki kanan dan kiritepat arahnya dan keras. Sundulan kepalanya sering memperdayakan kiper lawan. Bola seolah-olahmenurut kehendaknya. Larinya cepat bagaikan kijang. Lawan sukar mengambil bola dari kakinya. Operanbolanya tepat dan terarah

Minggu, 29 April 2012

kurikulum

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar belakang 

            Masa depan bangsa terletak dalam tangan generasi muda. Mutu bangsa di kemudian hari tergantung pada pendidikan yang di kecap oleh anak-anak sekarang, terutama melelui pendidikan formal yang di terima di sekolah. Apa yang akan di capai di sekolah, di tentukan oleh kurikulum sekolah itu. Jadi barang siapa yang menguasai kurikulum memegang nasib bangsa dan negara. Maka dapat di pahami bahwa kurikulum sebagai alat yang begitu vital perkembangan bangsa, maka dapat di pahami pula betapa pentingnya usaha mengembangkan kurikulum itu.
Oleh sebab itu, setiap guru merupakan kunci utama dalam pelaksanaan kurikulum, maka ia harus pula memahami seluk-beluk kurikulum. Selain itu guru sebagai edukater (pendidik) harus mengajar menurut apa yang diperkirakannya akan memberikan hasil yang lebih baik tentunya dengan menggunakan berbagai teori belajar
2.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang diangkat pada makalah ini adalah:
1) Apa pengertian kurikulum ?
2) Apa saja prinsip pengembangan kurikulum ?
3) Apa Landasan pengembangan kurikulum ?
3.                  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makah ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui bagaimana prinsip-prinsip pengembangan kurikum.
2) Sebagai pegangan untuk di jadikan sumber atau bahan pengetahuan.







BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KURIKULUM
1. Pengertian Kurikulum
          Perkataan kurikulum dikenal sebagai suatu istilah dalam dunia pendidikan sejak kurang lebih satu abad yang lampau. Di Indonesia istilah “kurikulum” boleh di katakan baru menjadi populer sejak tahun 50-an, yang dipopulerkan oleh mereka yang memproleh pendidikan di Amerika Serikat kini istilah itu telah dikenal orang diluar pendidikan. Sebelumnya yang lazim digunakan ialah “rencana pelajaran”. Pada hakikatnya kurikulum sama artinya dengan rencana pelajaran. Hilda Taba dalam bukunya “Curriculum Development, Theory and Practice” mengartikan sebagai “A plan for learning”, yakni sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran anak.
Di bawah ini kami berikan sejumlah definisi kurikulum menurut beberapa ahli kurikulum .
1. J. Galeh Saylor dan William M. Alexander dalam buku Curriculum Planning for Better Teaching and Learning (1956) bahwa kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah. Kurikulum juga meliputi apa yang disebut kegiatan ekstra-kurikuler.
2. B. Othanel Smith, W.O. Stanly dan J. Harlan Shores, memandang kurikulum sebagai sejumlah pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada anak dan pemuda, agar mereka dapat berfikir dan berbuat sesuai dengan masyarakat.
3. J. Lloyd dan Delmas F. Miller dalam buku Secondary School Imrovement (1973) mengemukakan bahwa dalam kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tenaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi dan hal hal struktural mengenai waktu jumlah ruangan serta kemungkinan memilih mata pelajaran.

B. PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM
1.Konsep Kurikulum
a.pengertian
Dalam bahasa l;atin kurikulum berarti”lapangan pertandingan”(race course)yaitu arena tempat peserta didik berlari untuk mencapai finish, Baru pada tahun 1955istilah kurikulum dipakai dalam bidamg pendidkan. Bila ditelusuri ternyata kurikulum mempunyia berbagai macam arti,yaitu:
1. Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran
2. pengalaman belajaryang diperoleh murid dari sekolah
3. rencana belajar muid
Menurut UU No.2 tahun 1989 kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan, mengenai isi dan bahan pelajaran, sertacara yang digunknnya dalam menyelenggarakan kegiatn belajar mengajar. Bayak pendapat mengenai arti kurikulum, Namun inti kurikulum sebenarny6a adalah pengalaman belajar yang banyak kaitannya dengan melakukan brrbagai kegiatan, interaksi sosial, di lingkungan sekolah, proses kerja sama dengan kelompok, bahkan interaksi denagn lingkungan fisik seperti gedung sekolah dan ruang sekolah. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran,tetapi yang terpenting adalah pengalamankehidupan.
b.Kurikulum dan Pengajaran
Pengertian kurikulum yang sangat luas pada akhirnya dapat membingungkan para guru dalam mengembangkan kurikulum sehingga akan menyulitkan dalam perencanaan pengajarannya.
Menurut Ralph.W.Tyler, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab dalam proses pengembangan kurukulum dan pengajaran yaitu:
1. Tujuan apa yang hendak di capai?
2. pengalaman belajar apa yang perlu di siapkan untuk mencapai tujuan?
3. bagaimana pengalaman belajar itu di organisasikan secara efektif?
4. bagaimana menentukan keberhasilan pencapaian tujuan?
Jika kita mengikuti pandangan Tyler, maka pengajaran tidak terbatas hanya pada proses pengajaranterhadap satu bahan tertentu saja, melainkan dapat pula diterapkan dalam pengajaran untuk satu bidang studi / pengajaran di sekolah.
Demikian pula kurikulum dapat dikembangkan untuk kurikulum suatu sekolah bidang studi atupun kurikulum untuk suatu bahan pelajaran tertentu.
c.Komponen-Komponen kurikulum
1. Tujuan, Yaitu arah/sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaran pendidikan
2. Isi Kurikulum, Yaitu pengalaman belajar yang di peroleh murid di sekolah.pengalaman-pengalaman ini di rancang dan di organisasikan sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh murid sesuai denagn tujuan
3. metode proses belajar mengajar yaitu cara muri memperolehpengalaman belajaruntuk mencapai tujuan
4. Evaluasi yaitu cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin di tuju dapat tercapai atau tidak
2.Fungsi dan Cara Mengembangkan Kurikulum
Fungsikurikulum ialah sebagai pedoman bagi guru dalam nelaksanakan tugasnya. Selain itu kurikulum berfungsi sebagai:
Ø Preventif yaitu agar guru terhindar dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang ditetapkan kurikulum
Ø Korektif yaitu sebagai rambu-rambu yang menjadi pedoman dalam membetulkan pelaksanaan pendidikan yang menyimpng dari yang telah digariskan dalam kurikulum
Ø Konstruktif yaitu memberikan arah yang benar bagi pelaksanaan dan mengembangkan pelaksanaannya asalkan arah pngembangannya mengacu pada kurikulum yang berlaku
Setelah itu kita perlu mengetahui langkah-langkah pengembangan kurikulum,yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan, Rumusan tujuan di buat berdasarkan analisis terhadap berbagai tuntutan kebutuhan dan harapan
2. Menentukan isi, merupakan materi yang akan di berikn kepada murid selama mengikuti proses pendidikan belajar mengajar
3. Merumuskan kegiatan belajar mengajar, Hal ini mencakuppenentuan metode dan keseluruhan proses belajar mengajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan
4. Mengadaka evaluasi






C. LANDASAN DAN TINGKATAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
1.Landasan
Pada umumnya dalam membina kurirkulum kita dapat berpegang pada asas-asas berikut:
a.        Asas filosofis
Landasan filosifis memberikan arah pada semua keputusan dan tindakan manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup, orang, masyarakat, dan bangsa.
Dalam kaitannya dengan pendidikan filsafat memberikan arah pendidikan seperti hakikat pendidikan, tujuannya, dan bagaiman cara mencapai tujuan. Oleh karena itu,wajar apabila kurikulum senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan, karen afilsafat mementukan tujuan yang hendak dicapai dengan alatyang di sebut kurikulum.
b.      Asas psikologis
Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan psikologis berkaitan dengan cara peserta didik belajar, dan faktor apa yang dapat menghmbat kemuan belajar mereka selain itu psikologis memberikan landasan berpikir tentang hakikai proses belajar mengajar dan tingkat-ingkat perkembanganpeserta didik. Kurikulum pada dasarnya disusun agar peerta diik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik ini berarti bahwa kurikulum dan pengajaran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan peserta didik sebagai peserta utama dlm proses belajar mengajar akan lebih meningkatkankeberhasilan kurikulum, daripada kurikulum yang mengabaikan faktor psiklogis peserta didik
c.       Asas sosiologis
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses sosialisasi individu dan rekontruksi masyrakat, Landasan sosial budaya ternyata bukan hanya semata-mata digunaka dalam mengembangkan kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi guru dalam pembinaan kurikulum tingakt sekolah atau bahka tingkat pengajaran
d.      Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum.Dilihat dari organisasinya ada tiga tipe bentuk kurikulum:
1. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah(separated subject curriculum)
2. Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang sejenis di hubung-hubungkan(Correlated curriculum)
3. Kurikulum yang terdiri dari peleburan semua/ hampir semua mata pelajaran(integrated curriculum)
2.Prinsip yang Dianut dalam Pengembangan Kurikulum
Ada sejumlah prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum,diantaranya:
a. Prinsip relevansi, Kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan kehidupan peserta didik
b. Prinsip efektifitas, Berkaitan dengantingkat pencapaian hasil pelaksanaan kurikulum
c. Prinsip efisiensi, Berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dana, dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh
d. Prinsip kontinuinitas, Kurikulum berbagai tingkat kelas dan jenjangpendidikan disusun secara berkesinambungan
e. Prinsip Fleksibilitas,disamping program yang berlakuuntuk semua anak terdapat pula kesempatan bagi amak mengambil program-program pilihan
f. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatiakn hubungan antara berbagai program pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian yang terpadu
3.Tingkatan dalam Pengembangan Kurikulum
a.Pengembangan tingkatan institusional
Meliputi kegiatan pengembangan tujuan-tujuan institusional dan struktur program
b. Pengembangan tingkatan bidang studi / mata pelajaran
Setelah bidang-bidang studi di tentukan langkah selanjutnya ialah mengembangkan GBPP,dengan menempuh langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan-tujun kurikuler dan tujuan intruksional umumtiap bidang studi
2. Mengidentifikasi topik-topik /pokok bahasan yang diperkirakandapat dijadikan sebagai bahan untuk dipelajari oleh murid agar mencapai tujuan yang telah dirumuskan
3. Memilih topik-topik yang paling relevan, fungsional,efektif dan kemperhensif bagi pencapaian tujuan yang telah din identifikasikan
4. Memetapkan metode dan sumber belajar untuk tiap kelompok pokok bahasan
c.Pengembangan tingkat operasional / kelas
Uraian tentang pengembangan tingkat operasional ini lebih di tekankan pada usaha guru dalam mengembangkan lebih lanjut GBPP.

BAB III

PENUTUP


Ø  Kesimpulan

Dari pembahasan pada makalah diatas kita telah mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan kurikulum dan apa saja yaang meiandasi terbentuknya kurikulum. Kita dapat menyimpulkan hal – hal sebagai berikut:
1.      Pengertian Kurikulum
Dari berbagai macam pengertian kurikulum yang telah dipaparkan dala pembahasan diatas kita dapat menarik garis besar pengertian kurikulum yaitu:
     Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2.       Prinsip Perkembangan Kurikulum
      Pengembangan kurikulum didasarkan atas prinsip :
1)      Prinsip Relevansi
2)      Prinsip Fleksibilitas
3)      Prinsip kontinuitas
4)      Prinsip Efisiensi
5)      Prinsip Efektifitas
6)      Prinsip Integritas
        3.    Landasan Kurikulum
                        Dari pembahasan makalah ini kami mengambil garis besar dari beberapa landasan kurikulum, yaitu meliputi:
1)      Landasan Filosofis
2)      Landasan Psikologis
3)      Landasan Sosial-budaya dan,
4)      Landasan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ø  Saran
1)      Pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip kurikulum.
2)      Pendidik melaksanakan pengajarannya sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum yang berlaku.
3)      Siswa harus bisa berpartisipasi aktif dalam pengembangan kurikulum khususnya dalam program pembelajaran maupun pendidikan agar tujuan pendidikan yang diharapkan bisa tercapai dengan optimal.